Tuan Guru: Nyalakan Semangat Mandarras untuk Sulbar Unggul dan Berkarakter


Program Sulbar Mandarras yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), telah menyalakan harapan besar di tengah masyarakat di akui oleh beberapa tokoh Nasional dan disambut suka Cita oleh masyarakat Sulbar. Sebuah gagasan besar yang bertujuan membangun Sulbar yang unggul dan berkarakter, melalui pendekatan budaya literasi, pendidikan, dan penguatan nilai-nilai lokal. Dalam FGD yang diselenggarakan oleh IGI Wilayah Sulbar di Gedung GTK pada awal Agustus 25, terungkap langkah awal yang konkret: kurasi 20 buku dengan variasi  tema ( motivasi, sejarah tokoh inspiratif seperti _Andi Depu dan Baharuddin Lopa, SDK mendayung dari Hulu , Potensi sumber daya alam, pariwisata, kebencanaan, sains, dan kearifan karakter lokal, budaya tabe)


Gagasan besar harus segara  berjalan, dan guru harus menjadi  contoh yang menyalakan jalannya. Meminjam istilah Kadis Pendidikan Sulbar, Pak Candra, guru adalah Tuan Guru —teladan sekaligus pengajar. Dalam konteks Mandarras, guru harus menjadi inspirator. Mereka bukan hanya penyampai ilmu, tetapi penjaga nilai dan karakter. Dengan bekal sertifikat pendidik dan semangat belajar yang tak pernah padam, guru profesional memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk memulai gerakan mandarras di mulai dari diri guru


Implementasi Mandarras harus dimulai dari guru. Dari cara mereka menghidupkan buku-buku di kesehariannya hingga akhirnya terinfiltrasi dalam keseharian keluarga, muridnya, dan masyarakat. Akan ada dialog dialog yang membangkitkan semangat mandarras, perbincangan tentang hal hal positif . Monitoring terpusat oleh gubernur dan Kadis menunjukkan bahwa ini bukan sekadar program, tetapi gerakan terstruktur dan terukur yang terpantau menunjukkan  komitmen semua pihak.


Sulbar unggul dan berkarakter bukanlah mimpi kosong. Ia bisa menjadi nyata jika Tuan Guru berani menyalakan semangat Mandarras dari dalam dirinya, dari ruang kelas, dan dari setiap interaksi dengan muridnya. Karena sejatinya, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten—dan guru adalah langkah pertama itu. @ Sutikno ketua IGI Sulbar.

Post a Comment

أحدث أقدم